YOGYAKARTA, SERUJI.CO.ID – Pimpinan Universitas Gajah Mada (UGM) menolak usulan penerimaan mahasiswa baru berdasarkan jalur seleksi kemampuan membaca dan menghapal kitab suci. Pernyataan ini terkait surat yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM pada 26 Oktober lalu.
Melalui juru bicara UGM, Iva Aryani mengatakan, pimpinan rektorat menolak usulan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi tersebut, karena UGM terbuka bagi semua anak bangsa yang berprestasi dan berasal dari berbagai kalangan maupun latar belakang.
“Semua kegiatan yang ada di UGM termasuk sistem penerimaan mahasiswa baru yang ada di UGM itu berangkat dari nilai keberagaman, pemerataan, kemandirian, nilai kebudayaan di Indonesia, maka atas dasar nilai-nilai itulah pimpinan universitas tidak dapat mengakomodir penerimaan mahasiswa seperti yang diusulkan,” kata Iva pada Sabtu (4/11), seperti dikutip dari BBC.
“Terkait surat dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM nomor 5447/UN1/EB/KL/2017 perihal usulan jalur penerimaan mahasiswa baru di UGM dengan ini disampaikan bahwa pimpinan UGM telah memutuskan untuk tidak mengakomodasi usulan tersebut,” demikian bunyi siaran pers yang telah dikeluarkan oleh Humas UGM.
UGM menegaskan sebagai universitas nasional tak akan membatasi proses seleksi berdasarkan latar belakang tertentu.
“UGM kan terbuka bagi siapa pun anak bangsa yang berprestasi dan berasal dari berbagai kalangan maupun latar belakang”, tegas Iva.
Lebih lanjut humas UGM juga menyatakan dalam pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, UGM selalu berlandaskan Pancasila, UUD NRI 1945, dan kebudayaan Indonesia.
“Landasan inilah yang melatarbelakangi proses penerimaan mahasiswa baru UGM”, ujar Humas UGM.
Sebelumnya, Dekan FEB UGM dalam surat nomor 5447/UN1/EB/KL/2017 menyampaikan usulan kesediaan menerima mahasiswa baru lewat seleksi bibit unggul dalam kemampuan seni membaca dan menghapal kitab suci.
Usulan ini merupakan hasil rapat evaluasi penerimaan mahasiswa baru tahun 2017 yang dilaksanakan pada Selasa (24/10) di Balai Senat FEB UGM.
“FEB UGM bersedia menjadi tim penguji dalam penerimaan mahasiswa baru melalui jalur tersebut,” bunyi surat yang ditandatangani Dekan FEB Eko Suwardi.


(Jarot S/SU02)
yo wis, gak daftar UGM..
Perasaan sejak rezim yg sekarang ini banyak yang tidak beres di UGM. KPK tolong jadi perhatian.
Justru salah, karena terbuka utk anak bangsa…maka jalur khususpun harusnya terbuka utk para penghafal kitab suci. Kan kitab sucinya gak dibatasi.
UGm dah kalah dg UNS yg proaktif dan duluan menerapkan ini