SURABAYA – Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya, Wisnu Sakti Buana mengatakan sejatinya penerapan full day school di Surabaya tak menjadi masalah. Hal itu ia utarakan setelah menghadiri rapat Paripurna di gedung DPRD, Surabaya, Senin (14/8).
“Kita sebenarnya tidak terlalu masalah dengan full day school, karena selama ini SMP dan SMA sudah lima hari,” ujar Wisnu kepada awak media.
Hanya saja, lanjut Wusni, mekanisme full day school belum diterapkan untuk jenjang SD di Surabaya. “Tinggal SD saja yang masih perlu penyesuaian,” katanya.
Wisnu menambahkan, perlu ada proses penjajakan dalam penerapan full day school di tingkat SD. Mengingat dari segi usia, siswa SD dinilai terlalu kecil.
“Masih kita jajaki dulu nanti mekanisme SD seperti apa, polanya bagaimana,” terangnya.
Untuk itu, pemkot Surabaya belum melakukan kordinasi dengan Dinas Pendidikan, dan menunggu instruksi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Kalau untuk SMA kita sudah lepas karena sudah ditangani provinsi. SD dan SMP kita masih tangani, oleh karena itu kita tunggu instruksi dulu dari pusat,” imbuhnya.
(Nia/Hrn)
Radikal
Lanjut fds…. jossss… sebenarnya yg mriang itu orang sebelah dg fds ini… kalau kita jam 7-12 pelajaran umum… terus jam 13-16 pelajaran agama… kalau d kampung ngaji…. lah kalau sebelah apa yg mau d hafal?…. dan jelas fds akan memantafkan sekolah berbasis agama yg beribang…
Saya di posisi nggak ngerti soal ini.
Untung dapat sedikit pencerahan dari Gus Luthfi.
Versi gus lutfhi apa bung Lubis De Zeu
Ada di youtube