PARIAMAN, SERUJI.CO.ID – Para siswa SMA sederajat di Kota Pariaman, Sumatera Barat mengumpulkan seragam sekolah dan perlengkapan lainnya di hari pengumuman kelulusan untuk disumbangkan bagi siswa miskin dan korban bencana.
“Baju yang terkumpul hingga pukul 16.00 WIB telah mencapai 1.500 baju,” kata salah satu inisiator pengumpulan baju sekolah asal MAN Kota Pariaman Muhammad Ulul Azmi di Pariaman, Senin (13/5).
Ia mengatakan ide pengumpulan seragam sekolah yang juga sebagai deklarasi anti coret-coret di hari kelulusan tersebut karena melihat dari tahun ke tahun banyak siswa yang mencoret-coret baju sekolah di hari kelulusannya.
Bahkan, lanjutnya, para siswa tersebut secara bersama-sama melakukan aksi ugal-ugalan seperti mengendarai sepeda motor sehingga dapat menimbulkan kecelakaan dan perkelahian.
“Dari pada melakukan kegiatan mubazir lebih baik melakukan kegiatan positif dan bermanfaat,” katanya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat dilanjutkan oleh siswa lulusan tahun berikutnya agar kegiatan positif itu dapat berlanjut.
“Selain itu dapat menjadi acuan oleh daerah lain baik tingkat provinsi maupun nasional,” ujarnya.
Ia mengungkapkan kegiatan tersebut berawal dari inisiatif tiga siswa di sekolah yang berbeda di daerah itu mulai dari dirinya, lalu Yoland dari SMA Negeri 2 Pariaman, dan Hamiko Putra dari SMA Negeri 1 Pariaman.
Selain itu pihaknya juga memiliki utusan di masing-masing sekolah yang ada di daerah itu untuk mengumpulkan baju dan perlengkapan sekolah milik siswa.
Baju tersebut nantinya akan diberikan kepada Dinas Sosial Kota Pariaman untuk disalurkan kepada siswa miskin dan korban bencana.