SIDOARJO, SERUJI.CO.ID – Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMPN 1) Sidoarjo membantah rumor yang berkembang di masyarakat terkait adanya “pagu siluman” dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 di sekolah tersebut. “Pagu siluman” adalah istilah yang dipakai orang tua untuk penerimaan siswa di sekolah favorit tersebut lewat jalur tidak resmi, atau lewat belakang.
Munculnya rumor tersebut, terutama beredar dikalangan orang tua siswa yang hendak mendaftarkan anaknya, bermula dari tiba-tiba turunnya pagu penerimaan siswa baru di SMPN 1 saat pendaftaran online dibuka pada tanggal 22 Juni lalu.
“Waktu uji coba simulasi pendaftaran online tanggal 6 sampai 14 Juni, pagu penerimaan siswa di SMPN 1 tertulis sebanyak 352 kursi di website PPDB Sidoarjo. Tapi saat pendaftaran resmi dibuka tanggal 22 Juni, pagu itu turun, hanya tinggal 300 kursi. Berarti ada 52 kursi tiba-tiba hilang, pagu siluman,” ungkap orang tua siswa berinisial LS kepada SERUJI di Sidoarjo, Rabu (27/6).
Berdasarkan pantauan SERUJI di laman PPDB Sidoarjo dengan alamat www.ppdbsda.net, simulasi pendaftaran online dilakukan tanggal 6-14 Juni, dan pendaftaran resmi online berlangsung dari tanggal 22-25 Juni. Pagu yang tersedia untuk SMPN 1 Sidoarjo berjumlah 300 siswa saat dilihat pada Kamis (28/6) pagi.
Terkait hal tersebut, SMPN 1 Sidoarjo membantah bahwa tiba-tiba hilangnya 52 kursi pada sistem PPDB online sebagai “pagu siluman”. Mereka menegaskan, baik jumlah 352 kursi maupun 300 kursi, keduanya adalah benar.
“Semuanya benar, dua-duanya benar. Di awal 352 pagu secara keseluruhan (saat simulasi, red). Di PPDB ada yang penerimaan offline dan online. Yang di online 300 kursi, sedangkan offline 52 kursi,” kata Humas SMPN 1 Sidoarjo, Aris Setiawan saat ditemui SERUJI di Sekolah yang terletak di daerah Jalan Lingkar Barat, Sidoarjo, Kamis (28/6).
Aris menjelaskan bahwa 52 pagu yang hilang dari pendaftaran online tersebut akan diisi oleh siswa dari jalur prestasi, jalur mitra warga, dan inklusi. “Jadi tidak benar itu ‘pagu siluman’,” tegasnya.
Ditambahkan juga oleh Aris bahwa untuk penerimaan siswa dari jalur mitra warga yang diperuntukkan untuk keluarga tidak mampu/miskin, dilakukan dengan menurunkan tim survei dan dilakukan dengan ketat.
“Tim survei dari korwil, pihak kecamatan, kepala desa, kepala sekolah dan guru yang akan mengunjungi tempat tinggal calon siswa,” ujarnya.
Terkait dengan pendaftaran siswa yang diterima lewat PPDB Online, SMPN 1 Sidoarjo telah mengumumkan hasil seleksinya pada 26 Juni. Sebanyak 300 siswa diterima dengan Nilai Akhir (NA) tertinggi 98,97 dan terendah 94,02. (Nia/Hrn)