Kamis, November 14, 2024
  • Pendidikan
  • TV Literasi

Mulai Tahun Ajaran Baru, Tujuh SMP di Yogyakarta Terapkan SKS

Baca Juga

YOGYAKARTA – Tujuh SMP di Kota Yogyakarta, yang terdiri dari enam SMP negeri dan satu SMP swasta akan menerapkan pembelajaran berbasis Sistem Kredit Semester mulai tahun ajaran 2017/2018.

“Pembelajaran dengan Sistem Kredit Semester atau SKS memungkinkan siswa menyelesaikan pendidikan dalam waktu lebih singkat. Tidak harus ditempuh tiga tahun seperti pendidikan reguler,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Rabu (28/6).

Sebagaimana dilaporkan Antara, ketujuh sekolah di Yogyakarta yang akan menerapkan pembelajaran dengan SKS yaitu SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Negeri 8, SMP Negeri 16 dan SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

Dasar pelaksanaan pembelajaran dengan sistem SKS adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014.

“Tidak ada sistem akselerasi maupun tinggal kelas. Ini yang menjadi kelebihan SKS,” katanya yang menyebut akan memberlakukan pembelajaran tersebut dari kelas tujuh atau tahun pertama sekolah.

Edy menyebut, sekolah yang akan menjalankan pembelajaran dengan sistem kredit semester harus menyusun analisa dan menjalani uji oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta memenuhi sejumlah persyaratan teknis.

Persyaratan teknis tersebut di antaranya kecukupan ruang belajar, jumlah guru memadai, dan seluruh ruangan bisa dimanfaatkan untuk peroses pembelajaran.

“Oleh karenanya, kami harus memastikan terlebih dulu bahwa sekolah yang akan menjalankan pembelajaran SKS sudah benar-benar siap,” katanya.

Setiap siswa harus menyelesikan 240 SKS untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu dua hingga tiga tahun.

“Jika lebih, maka siswa bisa saja terkena ‘drop out’,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru mengapresiasi rencana Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta namun mengingatkan agar seluruh sekolah yang menjalankan SKS telah siap.

“Jangan sampai siswa yang menjadi kelinci percobaan. Sekolah yang menjalankannya harus benar-benar siap terlebih dulu,” katanya. (IwanY)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopuler

Sleepover dan Membangun Karakter

Di luar itu semua, ada juga yang kombinasi dari beberapa alasan di atas. Apa pun alasannya, kegiatan sleepover ternyata bermanfaat untuk membangun kohesi sosial, keterikatan serta pembangunan karakter, saling memahami, dan membangun sifat toleransi

Menag Kunjungi Rumah Penerima Bidik Misi IAIN Purwokerto

Kepada Emilia, gadis yang sudah ditinggal ibundanya sejak 40 hari kelahirannya, Menag berpesan agar program bidik misi ini terus diterima hingga kuliahnya selesai empat tahun atau delapan semester, maka prestasinya harus terjaga dan tidak boleh turun.

Kemendikbud Dorong Produser untuk Kembangkan Film yang Mendidik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para produser yang filmnya berhasil mendapatkan lebih dari 1 juta penonton.

Kemenag Undang Siswa Madrasah Aliyah Ikuti Lomba Karya Ilmiah

Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidkan Madrasah (Ditpenmad) kembali menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Event tahun ini merupakan gelaran kali kelima.

Indonesia dan Belanda Kerjasama Revitalisasi Pendidikan Kejuruan

JAKARTA -  Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains menandatangani tiga naskah kerja sama di...

Berita Terkait

close