SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Sejumlah perwakilan pelajar inklusi di Surabaya wadul ke DPRD Jatim, Selasa (19/9) karena merasa kurang perhatian dari pemerintah. Mereka mendesak DPRD Jatim untuk melakukan revisi terhadap perda disabilitas yang sudah ada sebelumnya dan mereka juga mendesak agar dibuatkan sekolah inklusi di Jatim.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Agus Dono Wibawanto mengatakan para penyandang inklusi tersebut mengeluhkan kurangnya prasarana dan sarana bagi penyandang disabilitas di Jatim khususnya di Surabaya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
”Dulu, mereka untuk mendapatkan pendidikan di masing-masing sekolah selalu ada pendamping karena biaya ditanggung oleh APBD setempat. Namun, sekarang tak ada lagi pendamping karena biayanya sangat mahal,” ungkap politisi asal Partai Demokrat ini saat ditemui SERUJI di Surabaya, Selasa (19/9).
Pria asal Malang ini mengatakan sebenarnya di dalam perda disabilitas sudah ada yang mengatur tentang pendidikan inklusi, bahkan pergub sebagai pelaksana perda tersebut sudah dibuat.
”Namun, karena menggunakan aturan yang lama yang dipakai. Kami akan melakukan revisi tersebut untuk ditingkat SMA/SMK di Jatim,” jelasnya. (Setya/Hrn)