SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Prof. Harry Azhar Azis, M.A., Ph.D resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) di Aula Garuda Mukti, Kampus C Unair, Jalan Mulyorejo, Surabaya, Senin (26/11).
Prof Harry Azhar yang memimpin BPK pada periode 2014-2017 menjadi guru besar ke-475 di Unair dan guru besar ke-24 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair. Ia menjadi guru besar dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Spesialis Audit Keuangan Negara.
Dalam Upacara Pengukuhan ini Harry membacakan pidato pengukuhan yang berjudul “Pemeriksaan Keuangan Negara: Upaya Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Negara untuk Kesejahteraan Rakyat”. Dalam pidatonya, Harry menekankan bahwa terdapat tiga prinsip penting dalam pengelolaan keuangan negara, yaitu transparansi, bertanggung jawab, dan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
“Prinsip ketiga, sebesar-besarnya kemakmuran rakyat menjelaskan UUD kita, khususnya setelah reformasi, menganut paham optimalisasi dalam pengelolaan uang negara,” ujar Harry Azhar dalam pidatonya.
Selain itu, Harry Azhar memaparkan tiga teori untuk mempermudah proses audit yang tidak hanya menekankan pada aspek kepatuhan.
“Ada tiga teori yang bisa dihubungkan, antara lain teori kesejahteraan, teori-teori anggaran, dan teori mengenai auditing. Selama ini proses audit baik yang dilakukan oleh BPK itu lebih menekankan kepada aspek kepatuhan,” paparnya.
Menurut Harry Azhar, audit dengan menekankan aspek kepatuhan terhadap peraturan perundangan saja masih belum dapat menunjang kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, ia mendorong dilakukannya tiga jenis audit, yaitu audit keuangan, audit tujuan tertentu, dan audit kinerja.
“Audit kinerja sangat penting untuk melihat bagaimana kenaikan anggaran bisa berbanding lurus dengan kinerja pemerintah,” terangnya.
Sidang Upacara Pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga ini dipimpin oleh Rektor Unair Mohammad Nasih.
Nasih mengungkapkan, bahwa pengukuhan Harry sebagai Guru Besar Unair telah melalui proses yang panjang. Harry telah menjadi dosen tidak tetap di Unair selama tiga tahun, yakni di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Gagasan dan penelitian yang dilakukan Prof Harry Azhar Azis sangat menarik untuk didorong lebih lanjut. Ketika pemeriksaan masih berkutat pada hal administratif, Prof. Harry mengeluarkan gagasan yang mengaitkan pemeriksaan dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya,” ujar Nasih.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti menteri, anggota DPR, gubernur, dan civitas akademika Unair. Tampak hadir Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Ketua Mahkamah Agung M Hatta Ali, Gubernur Jatim Soekarwo, Ketua Majelis Wali Amanat Unair, Ketua Senat Akademik Unair, Wakil Ketua DPD RI, Wakil Ketua BPK RI, Anggota BPK RI, Komisi Yudisial, Ketua OJK, Anggota DPR RI, Gubernur NTB, Gubernur Gorontalo, dan tamu undangan lainnya. (SU05)