Kamis, November 14, 2024
  • Pendidikan
  • TV Literasi

Guru Tewas Dianiaya Murid, Praktisi Pendidikan: Utamakan Perlindungan Guru

Baca Juga

SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Meninggalnya Guru Tidak Tetap (GTT) di SMAN 1 Tojur, Sampang, Madura, Ahmad Budi Cahyono yang dianiaya oleh muridnya, Hl (17), pada Kamis (1/2) lalu membuat prihatin berbagai kalangan.

Pakar Sosial dan Pendidikan Prof Akhmad Muzaki menilai pemukulan yang dilakukan murid pada guru di Sampang, akibat pihak sekolah kurang memberikan perlindungan terhadap guru saat mengajar.

“Kejadian ini sebagai pelajaran bagi pihak sekolah, Komite dan Dinas terkait untuk lebih mengutamakan perlindungan terhadap guru atau pengajar, ” kata Muzaki saat dihubungi SERUJI, Sabtu (3/1).

Guru Besar Sosiologi dan Pendidikan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini menjelaskan, untuk mengantisipasi kasus itu tidak terulang lagi, perlu dilakukan rancangan program perlindungan atau proteksi terhadap guru.

“Itu yang dianiaya guru honorer ya gajinya tak seberapa, mending jadi buruh pabrik. Seharusnya ada perlindungan untuk guru khususnya yang GTT, maupun yang sudah PNS,” ujarnya.

Muzaki menuturkan guru adalah orang tua kedua yang patut dihormati, namun terjadinya peristiwa tersebut sebagai peringatan agar pemerintah melakukan pembenahan di dunia pendidikan.

“Sangat penting jika proteksi untuk guru ditingkatkan, dalam bentuk pengendalian siswa dan harus dilakukan dan jangan menunda, agar tidak terulang lagi di sekolah manapun,” tegasnya.

Menurutnya Muzaki, kejadian murid menganiaya guru ini bukan baru pertama kali. Pernah juga terjadi di Makasar, namun yang di Sampang ini gurunya sampai meninggal.

“Kasus itu, kemungkinan disebabkan minimnya respon guru terhadap siswa dan membiasakan anak itu terus berulah, maka siswa itu berani dengan sang guru, maka saya rasa perlindungan untuk guru ditingkatkan, seperti sering dilakukan pembinaan guru, dan murid,” pungkasnya. (Devan/Iwan S)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopuler

Sleepover dan Membangun Karakter

Di luar itu semua, ada juga yang kombinasi dari beberapa alasan di atas. Apa pun alasannya, kegiatan sleepover ternyata bermanfaat untuk membangun kohesi sosial, keterikatan serta pembangunan karakter, saling memahami, dan membangun sifat toleransi

Menag Kunjungi Rumah Penerima Bidik Misi IAIN Purwokerto

Kepada Emilia, gadis yang sudah ditinggal ibundanya sejak 40 hari kelahirannya, Menag berpesan agar program bidik misi ini terus diterima hingga kuliahnya selesai empat tahun atau delapan semester, maka prestasinya harus terjaga dan tidak boleh turun.

Kemendikbud Dorong Produser untuk Kembangkan Film yang Mendidik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para produser yang filmnya berhasil mendapatkan lebih dari 1 juta penonton.

Kemenag Undang Siswa Madrasah Aliyah Ikuti Lomba Karya Ilmiah

Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidkan Madrasah (Ditpenmad) kembali menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Event tahun ini merupakan gelaran kali kelima.

Indonesia dan Belanda Kerjasama Revitalisasi Pendidikan Kejuruan

JAKARTA -  Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains menandatangani tiga naskah kerja sama di...

Berita Terkait

close