JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memacu provinsi Banten sebagai salah satu klaster digital di Indonesia, seperti Silicon Valley.
“Setelah Brasil dan Italia, Apple memilih Indonesia sebagai negara ketiga untuk mendirikan Apple Academy, karena mereka percaya bahwa Indonesia adalah sumber dari talenta. BSD dipilih sebagai kompleks Apple Academy yang pertama di Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resminya, Minggu, 15 September 2019.
Itu sebabnya, kata Airlangga, dibutuhkan lebih banyak lagi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan melek teknologi, sehingga perguruan tinggi yang berbasis vokasi seperti institut harus bisa menyesuaikan perkembangan teknologi digital yang sangat cepat.
“Contohnya yang terkait dengan industri 4.0 seperti smart city, koneksi jaringan 5G, manajemen energi, manajemen transportasi dan lainnya. Sebab, ketika kita bicara industri 4.0, tentunya harus didukung oleh sekolah atau perguruan tinggi yang baik,” ungkapnya.
Airlangga menuturkan, dalam menyongsong era industri digital, harus ada kampus-kampus yang dipilih sebagai penopang hub digital economy. Saat ini, kata dia, kampus yang sudah menunjang industri 4.0 salah satunya Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong.
Ke depannya, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), akan fokus mendorong kampus-kampus yang potensial mencetak SDM industri kompeten untuk bisa menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Saya menugaskan kepada Kepala BPSDMI Kemenperin agar melakukan kajian-kajian secara hukum dan kebutuhan, bagaimana bisa mengonversi kampus yang sangat potensial seperti ITI Serpong ini menjadi PTN,” ujarnya.
Nantinya, guna menindaklanjuti kajian terhadap peningkatan kampus potensial tersebut, Airlangga akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).
“Apabila nanti kajian secara teknis sudah selesai, kami akan langsung menggelar rapat, sehingga ketika rapat tersebut dilaksanakan mampu menghasilkan solusi untuk mendorong keterkaitan antara dunia pendidikan dan industri,” jelasnya.
Airlangga menilai, ITI Serpong memiliki kesiapan yang memadai untuk dijadikan PTN, selain lokasinya yang berada di kawasan industri yang merupakan hub digital economy, kampus tersebut sudah memiliki fasilitas yang baik dan memadai, sekaligus memiliki sejarah yang sangat panjang, karena didirikan oleh Presiden ke-3 RI, Bacharudin Jusuf Habibie.
“Jadi sejarah ini harus kita teruskan. Kemudian kita transformasikan menjadi institut negeri di Banten, apalagi Banten sudah didorong menjadi klaster silicon valley-nya Indonesia,” imbuhnya.
Airlangga mengungkapkan, sebagai pendiri kampus, BJ Habibie pernah menyampaikan bahwa ITI Serpong harus menjadi salah satu center of excellence atau pusat keunggulan dalam bidang teknologi di Tanah Air, karena itu Menperin berinisiatif mendorong kampus tersebut mampu berkontribusi lebih besar bagi dunia industri serta pendidikan Indonesia.
“Salah satu amanat almarhum Pak Habibie adalah menjadikan ITI sebagai PTN. Sebelum beliau meninggal, saya berdiskusi dengan Bapak Presiden Jokowi, bahwa Banten memerlukan sebuah institut, apalagi di era industri 4.0, maka institut yang tepat dan lokasinya sangat tepat namanya Institut Teknologi Indonesia,” pungkasnya.