Selasa, November 12, 2024
  • Pendidikan
  • TV Literasi

13 Mahasiswa STKIP Sumenep Praktik Mengajar di Thailand

Baca Juga

SUMENEP, SERUJI.CO.ID – Sebanyak 13 mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep, Jawa Timur, menjalani praktik mengajar di Thailand. Kampus yang dikenal dengan sebutan ‘Taneyan Lanjhang’ ini bekerja sama dengan Lukman Hakeem Foundation, Yala, Thailand, sebuah lembaga yang mengelola berbagai tingkat pendidikan.

Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, menuturkan mahasiswanya tersebut berada di negeri Gajah Putih selama 3 bulan. Selama di sana, para mahasiswa akan mengajar di sekolah yang dikelola Lukman Hakeem Foundation. Praktik mengajar itu disebut sebagai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pembelajaran Lapangan (PPL) yang dimiliki kampus.

“Mahasiswa sudah berangkat akhir bulan lalu, dan dijadwalkan kembali ke Indonesia akhir Januari 2018,” terang Asmoni kepada SERUJI, Kamis (9/11).

Menurut Asmoni, semua mahasiswanya kini sudah didistribusikan ke beberapa sekolah dasar dan menengah atas. Dan kabar terakhir yang ia terima, mahasiswanya sudah mulai beraktivitas.

Untuk diutus ke Thailand, kata Asmoni, harus melalui seleksi yang membutuhkan waktu 2 bulan. Di antara kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa adalah menguasai Bahasa Inggris, Bahasa Melayu, dan Bahasa Thailand.

“Awalnya sebanyak 20 mahasiswa yang mendaftar, tapi hanya 13 mahasiswa yang dinyatakan lulus dan diberangkatkan ke Thailand,” ungkapnya.

Dia menegaskan mahasiswanya tidak hanya menjalani praktik mengajar. Para mahasiswa juga akan mendapatkan insentif sebagai ganti tenaga yang dikeluarkan. Dengan hal itu, Asmoni yakin mahasiswanya akan senang menjalani program tersebut.

Selebihnya, Asmoni berharap mahasiswa bisa maksimal menerapkan ilmu yang didapatkan di kampus. Selain itu, dia juga menekankan mahasiswa menjaga nama baik almamater, dan terpenting juga menjaga nama baik Indonesia.

“Saya sudah berpesan kepada mereka saat pelepasan, bahwa mereka tidak hanya membawa nama STKIP PGRI Sumenep, tapi juga nama Indonesia. Karenanya, mereka harus benar-benar belajar dan memahami budaya di sana, tapi tidak hanyut kondisi,” tandasnya. (Rahmat/SU02)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopuler

Sleepover dan Membangun Karakter

Di luar itu semua, ada juga yang kombinasi dari beberapa alasan di atas. Apa pun alasannya, kegiatan sleepover ternyata bermanfaat untuk membangun kohesi sosial, keterikatan serta pembangunan karakter, saling memahami, dan membangun sifat toleransi

Menag Kunjungi Rumah Penerima Bidik Misi IAIN Purwokerto

Kepada Emilia, gadis yang sudah ditinggal ibundanya sejak 40 hari kelahirannya, Menag berpesan agar program bidik misi ini terus diterima hingga kuliahnya selesai empat tahun atau delapan semester, maka prestasinya harus terjaga dan tidak boleh turun.

Kemendikbud Dorong Produser untuk Kembangkan Film yang Mendidik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para produser yang filmnya berhasil mendapatkan lebih dari 1 juta penonton.

Kemenag Undang Siswa Madrasah Aliyah Ikuti Lomba Karya Ilmiah

Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidkan Madrasah (Ditpenmad) kembali menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Event tahun ini merupakan gelaran kali kelima.

Indonesia dan Belanda Kerjasama Revitalisasi Pendidikan Kejuruan

JAKARTA -  Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains menandatangani tiga naskah kerja sama di...

Berita Terkait

close